Saturday, 26 March 2022

Sesuatu yang tak Pernah Berubah

Kala itu, saat berbicara padaku Dia pun menangis
Ku kira karena aku berbuat salah..
Dia berkata, maaf tidak bisa menjaga dan menemani
Ku jawab, tak apa.. aku baik-baik saja
Namun Dia tetap menangis, Ku dengar dari suaranya yang tersedu

Kejadian itu membuatnya hawatir,
karena dipikirannya Aku disini hanya seorang diri

Baginya Aku tetaplah anak manja yang perlu diberi perhatian segala sesuatunya,
dan Dia berharap sealalu bisa menjaga dan melindungiku, 
meski sebenarnya Akulah yang harusnya begitu

Terimakasih Mbu..



Friday, 3 April 2020

======================================


Ayah


Ketika orang mengatakan bahwa engkau telah pergi,
aku tak merasa gundah ataupun sedih berlebihan..


Karena yang aku rasakan engkau selalu ada
dalam hati, pikiran dan doaku. 

Saturday, 16 February 2019


Manusia

from https://www.sciencenews.org/blog


Perkenalkan... Aku Manusia




Aku pandai berbicara,
membicarakan orang lain

Aku pandai mendengarkan,
Mendengar prasangka orang lain

Aku pandai melihat,
melihat kesalahan orang lain

Aku pandai berpikir,
Memikirkan kehidupan orang lain

Aku pandai merasa,
Merasa kurang dibanding orang lain

Aku pandai bercerita,
Bercerita tentang keluhan 

Aku juga punya Ingatan yang kuat,
Untuk mengingat keburukan orang lain





Tetapi, meski begitu.. Aku adalah orang penting
Yang selalu mementingkan diri sendiri


Monday, 25 June 2018

--------------Sedikit Penat--------------

Sedikit Penat

Masa kecilku terlalu indah
Penuh kebebasan,
ceria tanpa nestapa,
hangatnya sapaan kawan,
semangat meski terus berkeringat

dalam waktu luang sering tertuang obrolan-obrolan
obrolan yang seolah menawan, yang keluar dari pikiran yang sebenarnya belum mapan
namun, justru itu yang membuat diri seolah-olah siap menghadapi kehidupan.
di masa depan.

Lalu tiba dimasa yang dibicarakan,
angan-angan yang dulu masih rapi tersimpan
tapi, gerak kaki ku pun seakan mulai terikat.
pikiranku seakan di-parkir-i
ungakapan seakan dibungkam

disela-sela waktu yang tersisa, aku coba mencari perwujudan dari ke inginan
yang dulu muncul dari sebuah obrolan.
namun masih belum bisa menemukan

apakah aku yang belum saatnya menemukan ?
atau, memang menjadi dewasa itu tak semenawan yang di-angan-kan ?

Masih kusediakan jatah ku untuk menunggu
sebelum aku berkata,
Cukup !


Sunday, 25 February 2018

---------------- POLICIK-----------------

source pict : policik.id


Pas lagi nonton debat politik di tv, tiba-tiba ada temen yang nyeletuk :

Temen yang nanya    : “eh, sebenernya manfaat kalo masuk partai politik buat                                           orang-orang awam kayak kita tuh apaan sih ?”
Respon1                    : “Katanya sih.. buat menyalurkan aspirasi.“
Respon2                   : “Kayaknya sih.. manfaatnya bakal kerasa kalo calon                                                 pemimpin dari partaimu menang pemilu, nanti bakalan                                           gampang buat dapet proyekan, nitip daftar PNS sama jadi                                       ngurus perizinan gitu2lah ahahah.”

Apa respon kalian sama obrolan diatas ?! pasti males ya mikirin politik *maafin deh.
Tapi, kalo kita coba jabarkan tentang dampak nyata dari adanya partai politik dikehidupan kita sehari-hari akan ada perasaan gamang, karena partai politik yang ada sekarang ini seakan jauh dari peran penyalur aspirasi.

Contohnya saja ketika mayoritas masyarakat indonesia menolak LGBT, pemerintah malah seakan-akan membiarkan LBGT, ketika itu suara partai yang harusnya menyampaikan aspirasi Penolakan LGBT seakan parau.

Lalu ketika pemerintah memutuskan melakukan impor beras disaat menjelas panen raya. Padahal pasti mayoritas petani menolak hal ini, tapi lagi2 peran partai menyampaikan aspirasi para petani tidak terlihat, namun untungnya ada beberapa pemerintah daerah yang menolak impor beras didaerahnya. karena memang, kebutuhan berasnya sudah terpenuhi bahkan surplus.

Untuk menyalurkan aspirasi di zaman sekarang nampaknya lebih mudah mengguanakan mediasosial daripada partai politik. Cukup posting di internet, dan jika viral maka para pejabat seakan-akan dengan otomatis langsung nimbrung untuk membereskan permasalahan, tapi harus viral dimedsosnya ya~~ kalo engga mah boro2...

Hmmmm.. apa partai politik di Negeri ini hanya sebuah alat perebut kekuasaan saja ya ?! Atau mungkin pengetahuanku yang awam tentang poliktik yang menyebabkan ada pemikiran seperti itu ?!